Plus Minus Anak Belajar Sekolah Daring Dan Syaratnya

elajar daring atau diistilahkan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selain memiliki kelebihan juga tidak terlepas dari kekurangan. Pembelajaran daring atau e-learning yang berbasis teknologi digital harus diakui belum menyentuh semua siswa di seluruh Indonesia. Keterbatasan dalam pelaksanaan PJJ bisa menjadi kelemahan ataupun kekurangan belajar online

sistem pembelajaran dengan cara online atau daring tersebut memang mempunyai beberapa kelebihan antara lain sebagai berikut.

Tidak seperti belajar di dalam kelas dengan jadwal yang sudah diatur, jam masuk dan pulang yang ditetapkan serta tentu saja harus memakai seragam maka PJJ lebih fleksibel. Bagaimanakah maksudnya? Meskipun terkadang ada jadwal pembelajaran dengan guru melalui video ataupun zoom namun hanya berlangsung sebentar saja. 

Siswa bisa belajar dimanapun tanpa adanya batasan tempat. Bahkan dalam kondisi darurat siswa bisa meminta izin untuk tidak memakai seragam saat kelas daring misalnya ketika sedang sakit.

Internet memang menghilangkan batasan yang ada antar manusia sehingga semuanya lebih mudah dijangkau serta tidak berbatas ruang dan waktu. Begitu juga dengan belajar online di rumah yang membuat siswa menjadi lebih mudah untuk mengakses materi apapun yang ingin dipelajari. Cukup menggunakan HP atau laptop dan koneksi internet siswa bisa belajar materi yang telah diberikan guru.

Kalau di kelas guru akan menyampaikan materi hanya saat pelajaran tersebut berlangsung. Kamu mungkin masih belum paham atau tertinggal saat mencatatnya. Nah, kalau belajar online maka kamu bisa mengulang materi yang telah diberikan oleh guru kapanpun hingga benar-benar paham.

Kekurangan Penerapan Belajar Online / PJJ / Daring

Diantara kelebihannya bagaimanapun sistem belajar daring dari rumah tetap memiliki kekurangan, yaitu :

Sistem belajar online yang dilakukan dari rumah membutuhkan pengawasan dan bimbingan orang tua sebagai pengganti guru di sekolah. Namun sayangnya tidak semua siswa memiliki orang tua yang bisa berperan aktif dalam PJJ karena alasan kesibukan pekerjaan atau lainnya. Tanpa pengawasan orang tua dikuatirkan siswa tidak bisa belajar dengan optimal.

Bagi siswa yang tinggal di perkotaan mungkin akses internet bukanlah suatu masalah namun beda halnya dengan anak yang tinggal di daerah apalagi pedesaan. Pada daerah pedesaan akses internet seringkali sangat susah didapatkan sehingga pastinya mengganggu proses PJJ. Sulitnya akses internet bisa disebabkan oleh terbatasnya jaringan ataupun kemampuan untuk membeli kuota dan sebagainya.

Terlalu lama belajar online dari rumah berpotensi membuat anak mengalami kesulitan untuk berinteraksi sosial terutama dengan guru dan teman-teman sekolahnya. Selain itu dalam penyampaian materi pada PJJ seringkali sifatnya hanya satu arah sehingga siswa tidak memiliki kesempatan untuk bertanya kalau ada yang belum dipahami.

Belajar dengan sistem daring meningkatkan kemampuan anak-anak dalam menggunakan teknologi. Mereka menjadi terbiasa menggunakan komputer, laptop, atau ponsel, termasuk internet dan berbagai aplikasi untuk mendukung belajarnya. Hal ini juga berlaku bagi para guru. Mau tidak mau guru harus melek teknologi. Guru menjadi lebih kreatif menerapkan metode-metode pembelajaran berbasis teknologi.

Minusnya belajar sekolah daring, dengan sekolah daring ini, materi pelajaran yang bisa disampaikan guru kepada murid relatif lebih terbatas. Sangat berbeda dengan sekolah yang dilaksanakan secara tatap muka di mana guru bisa mengajarkan materi pelajaran lebih banyak kepada murid. Guru-guru juga lebih sulit mengontrol mana murid yang serius mengikuti pelajaran dan mana yang tidak. Tingkat penerimaan peserta didik terhadap materi pelajaran juga berbeda-beda. Guru tidak bisa memberikan penjelasan lebih lanjut secara langsung ketika ada murid di rumah yang belum menguasai materi pelajaran.

Pembelajaran daring juga menghapus banyak kegiatan yang bisa mendukung pembentukan dan pengembangan karakter dan kepribadian anak. Seperti diskusi atau kerja kelompok untuk mengerjakan tugas, presentasi di depan kelas, bersosialisasi dengan teman-teman, dan sebagainya. Kegiatan belajar lebih banyak bersifat teoretis dan minim praktik karena tidak dimungkinkan adanya interaksi langsung antara guru dengan murid. Contohnya olahraga, praktik ibadah dalam materi pelajaran agama, dan sebagainya. 

Ketika anak-anak yang belajar di rumah didampingi orangtua, akan semakin mendekatkan hubungan keduanya. Komunikasi antara anak dan orangtua akan lebih intens. Orangtua bisa lebih memahami dan mengetahui langsung kemampuan anak-anaknya dalam belajar, apakah anak sudah cukup menguasai materi pelajaran atau belum, kelebihan atau kelemahan anak dan sebagainya. 

Namun pelaksanaan sekolah daring sekaligus menyulitkan orangtua yang bekerja di luar rumah. Mereka harus menyediakan waktu ekstra untuk mendampingi anak-anak belajar setelah jam kerja, atau memikirkan cara agar anak-anak bisa tetap megikuti pembelajaran daring dengan baik di rumah ketika orangtua sedang bekerja. Tidak sedikit ibu mengeluh karena pekerjaan rumah jadi terbengkalai karena harus mendampingi anak belajar daring.  Dengan sekolah daring, berarti orangtua juga harus memfasilitasi anak-anak mereka ponsel atau android hingga membeli paket kuota internet. Belum tentu semua orangtua mampu membelikan anak-anak mereka ponsel atau android. Terutama bagi yang dari kalangan tidak mampu, hal ini bisa sangat memberatkan. Pelaksanaan sekolah daring harus didukung tersedianya infrastruktur listrik dan jaringan internet. Sementara di daerah-daerah tertentu, terutama pelosok, infrastruktur listrik dan jaringan internet masih minim.

Itulah berbagai kelebihan dan kekurangan dari belajar daring di rumah. Di luar kelebihan dan kekurangan sistem belajar online di rumah diharapkan siswa mau untuk terus aktif mengikuti PJJ dan selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru agar nilai akademiknya tidak menurun.