LAPORAN PELAKSANAAN SUPERVISI MANAJERIAL SD MI SMP MTS,SMA-MA SMK
LAPORAN PELAKSANAAN SUPERVISI MANAJERIAL SD MI SMP MTS,SMA-MA SMK
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala , atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Supervisi Manajerial 2021/2022 pada SD Negeri Wonodadi.
Laporan Supervisi Manajerial Tahun 2021/2022 pada SD Negeri Wonodadi ini disusun dengan latar belakang tuntutan untuk memenuhi implementasi salah satu tugas seorang Kepala Sekolah yaitu menjamin terwujudnya pembelajaran yang berkualitas. Laporan Supervisi Managerial tahun 2021/2022 ini meliputi Pemnatauan, Supervisi, Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut. Kegiatan Supervisi Managerial dilakukan sebagai salah satu upaya untuk membantu pengelola sekolah dan staf sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah secara efektif dan efisien..
Harapan kami semoga Laporan Supervisi Manajerial Tahun Pelajaran 2021/2022 dapat menjadi acuan untuk peningkatan kualitas pengelolaan sekolah dan pembelajaran yang pada akhirnya berdampak baik pada hasil lulusan.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak terutama Pengawas Pembina yang telah membantu penyusunan Laporan Supervisi Manajerial Tahun 2021/2022 ini. Semoga laporan ini dapat meningkatkan mutu pembelajaran di SD Negeri Wonodadi Kecamatan Wonodadi Kabupaten Kebumen
Wonodadi, 30 Juni 2022
Kepala Sekolah
................
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTRA ISI……………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Masalah 1
C. Tujuan 2
D. Ruang Lingkup…………………………………………………………….2
BAB II KERANGKA BERPIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH
A. Kerangka Berpikir 3
B. Pemecahan Masalah 3
BAB III PENDEKATAN DAN METODE
A. Pendekatan 5
B. Metode 5
BAB IV HASIL SUPERVISI MANAJERIAL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Supervisi Manajerial 7
B. Pembahasan 7
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan 8
B. Rekomendasi 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara spesifik supervisi yang ditujukan bagi peningkatan mutu sekolah dari segi pengelolaan disebut dengan supervisi manajerial. Hal ini tentu tidak kalah penting dibandingkan dengan supervisi akademik yang sasarannya adalah guru dan pembelajaran. Tanpa pengelolaan sekolah yang baik, tentu tidak akan tercipta iklim yang memungkinkan guru bekerja dengan baik..
Laporan ini menyajikan hasil Supervisi Manajerial kegiatan, pelaksanaan program sekolah dan pengelolaan sekolah yang dilakukan kepala sekolah kepada guru yang meliputi Supervisi Manajerial perencanaan, proses pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan sekolah terkait dengan bidang masing masing..
Penulis berharap laporan Supervisi Manajerial ini dapat memberikan konstribusi kepada Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga untuk memberikan pertimbangan dalam melaksanakan pembinaan terhadap para guru dan PTK.
B. Fokus Masalah
Sesuai latar belakang di atas, maka fokus permasalahan pada laporan Supervisi Manajerial adalah :
1. Keamanan
2. Kebersihan
3. Ketertiban
4. Keindahan
5. Kekeluargaan
6. Kerindangan
7. Kesehatan
C. Tujuan Supervisi Manajerial
Adapun tujuan Supervisi Manajerial proses pembelajaran adalah untuk mengetahui:
1. kemampuan guru dalam pembuatan perencanaan kegiatan,
2. kemampuan guru dalam pelaksanaan pengelolaan kegiatan
3. kemampuan guru dalam administrasi kegiatan
D. Ruang Lingkup
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi maka, ruang lingkup Supervisi Manajerial meliputi :
1. Supervisi Manajerial Perencanaan kegiatan :
2. Supervisi Manajerial Pelaksanaan kegiatan
3. Supervisi Manajerial pengelolaan
4. Supervisi Manajerial pengadministrasian kegiatan
BAB II
KERANGKA BERPIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH
A. Kerangka Berpikir
Siklus Kerangka berpikir Supervisi Manajerial dan pemecahan masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan supervisi kepala sekolah sebagai berikut .
Kegiatan Supervisi Manajerial pembelajaran diawali dengan penyusunan program kerja yang dilandasi oleh hasil evaluasi pengawasan pada tahun sebelumnya. Dengan berpedoman pada program kerja yang disusun, dilaksanakan kegiatan inti Supervisi Manajerial yang meliputi Supervisi Manajerial perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan administrasi pengelolaan kegiatan pada semua PTK di sekolah.
Pada tahap berikutnya dilakukan pengolahan dan analisis data hasil Supervisi Manajerial pada setiap guru. Berdasarkan hasil analisis data, disusun laporan hasil Supervisi Manajerial yang menggambarkan sejauh mana keberhasilan tugas kepala sekolah sebagai penyelia dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan di sekolah yang dipimpinnya.
Sebagai tahap akhir dari satu siklus kegiatan Supervisi Manajerial pembelajaran adalah menetapkan tindak lanjut untuk pembinaan guru.
B. Pemecahan Masalah
Optimalisasi pencapaian satuan pendidikan dapat terwujud jika seluruh proses yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporannya dapat terlaksana secara intens, komprehensif dan terjadwal .
Sekolah dan Dinas Pendidikan seyogyanya memiliki kemampuan dalam membuat kebijakan dan program yang terarah dan tepat sasaran dengan memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity) yang dimiliki serta menanggulangi kelemahan dan ancaman yang mungkin dapat menjadi faktor penghambat.
Perencanaan Supervisi Manajerial direalisasikan dalam bentuk tindakan Supervisi Manajerial . Tindakan Supervisi Manajerial dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan. Cara, teknik, prosedur, dan instrumen yang digunkanakan mengacu kepada program atau rencana yang dibuat. Dengan acuan itu setiap aktifitas pemanataun akan dapat dikendalikan dan diukur. Produknya atau hasilnya adalah data atau informasi dalam bentuk dokumen, rekaman, atau catatan. Jadi, pada dasarnya memantau adalah melaksanakan program Supervisi Manajerial untuk mengumpulkan informasi atau data yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran kondisi ril proses pembelajaran pada satuan pendidikan.
Hasil Supervisi Manajerial awal merupakan dasar pealksanaan supervisi.Jika hasil Supervisi Manajerial menggambarkan kondisi yang kurang atau belum baik, maka supervisi ditetapkan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran. Kalau hasil Supervisi Manajerial mendeskripsikan kondisi yang telah baik, supervisi ditetapkan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE
A. Pendekatan
1. Kooperatif
Yaitu kegiatan yang dilakukan dalam suatu kelompok untuk kepentingan bersama (mutual benefit)
2. Kolaboratif
Yaitu kerja sama dalam pemecahan masalah dan atau penyelesaian tugas di mana tiap anggota melaksanakan fungsinya yang saling mengisi dan melengkapi .
B. Metode
Menurut Permendikbud Nomor RI Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses, kegiatan Supervisi Manajerial proses pembelajaran dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.:
1. Pengamatan/ Observasi
Observasi diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Keunggulan metode ini adalah banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya lebih akurat dan sulit dibantah, banyak objek yang hanya bersedia diambil datanya hanya dengan observasi.
Kelemahan metode ini adalah observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat.
Metode tersebut oleh kepala sekolah digunakan untuk melakukan Supervisi Manajerial di kelas untuk mengamati penampilan guru dalam pelaksanaan pembelajaran .
2. Studi dokumen
Studi dokumen merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh.
Jadi studi dokumenter tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian melainkan hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut.
Metode tersebut digunakan untuk meneliti RPP dan administrasi pengelolaan kelas untuk dianalisis dibandingkan dengan aturan standar proses dan standar pengelolaan.
3. Wawancara
Metode ini digunakan untuk menggali data dari guru tentang kesiapannya dalam pembelajaran serta untuk membuat kesepakatan waktu dan obyek Supervisi Manajerial .
Dari beberapa pendekatan dan metode di atas, pada intinya digunakan untuk saling melengkapi dalam upaya mendapatkan data yang valid dan akuntabel untuk dijadikan dasar pembuatan pelaporan .
BAB IV
HASIL SUPERVISI MANAJERIAL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Supervisi Manajerial
Format instrumen dapat anda download pada link ini
Kegiatan Supervisi Manajerial sebagaimana telah diuraikan dalam program Supervisi Manajerial meliputi:
1) Supervisi Manajerial Perpustakaan
2) Supervisi Manajerial 7K
3) Supervisi Manajerial 5K, dan
4) Supervisi Manajerial administrasi PTS
5) Supervisi Manajerial administrasi UAS
6) Supervisi Manajerial administrasi UKK
7) Supervisi Manajerial administrasi Ekstrakurikuler
Adapun hasil kegiatan Supervisi Manajerial tersebut adalah sebagai berikut :
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil Supervisi Manajerial seperti tercantum pada tabel di atas dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kemampuan guru dalam perencanaan kegiatan, dari 7 orang guru yang mendapat nilai antara 86 - 100 dengan kategori Sangat Baik 0 orang (0%), yang mendapat nilai antara 71 - 85 dengan kategori Baik 7 orang (100%), yang mendapat skor antara 56 - 70 dengan kategori Cukup 0 orang (0%), dan yang mendapat nilai ≤ 55 dengan kategori kurang 0 orang (0%). Sedangkan nilai rata-ratanya 80,00 dengan kategori Baik.
2. Kemampuan guru dalam pelaksanaan kegiatan, dari 7 orang guru yang mendapat nilai antara 86 - 100 dengan kategori Sangat Baik 0 orang (0%), yang mendapat nilai antara 71 - 85 dengan kategori Baik 7 orang (100%), yang mendapat skor antara 56 - 70 dengan kategori Cukup 0 orang (100%), dan yang mendapat nilai ≤ 55 dengan kategori kurang 0 orang (0%). Sedangkan nilai rata-ratanya 80,26 dengan kategori Baik.
3. Kemampuan guru dalam pengelolaan kegiatan, dari 7 orang guru yang mendapat nilai antara 86 - 100 dengan kategori Sangat Baik 0 orang (0%), yang mendapat nilai antara 71 - 85 dengan kategori Baik 7 orang (100%), yang mendapat skor antara 56 - 70 dengan kategori Cukup 0 orang (0%), dan yang mendapat nilai ≤ 55 dengan kategori kurang 0 orang (0%). Sedangkan nilai rata-ratanya 81,55 dengan kategori Baik.
4. Nilai rata-rata, dari 7 orang guru yang mendapat nilai antara 86 - 100 dengan kategori Sangat Baik 0 orang (0%), yang mendapat nilai antara 71 - 85 dengan kategori Baik 7 orang (100%), yang mendapat skor antara 56 - 70 dengan kategori Cukup 0 orang (0%), dan yang mendapat nilai ≤ 55 dengan kategori kurang 0 orang (0%). Sedangkan nilai rata-ratanya 80,54 dengan kategori Baik.
C. Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil supervisi di atas dapat dilakukan tindak lanjut sebagai berikut :
1. Bagi guru yang memperoleh nilai dengan kategori cukup ke bawah harus dibina untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
2. Bagi guru yang memperoleh nilai dengan kategori Baik juga perlu dibina untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Sedang Bagi guru yang sudah memperoleh nilai dengan kategori Amat Baik diberi penghargaan, namun kepadanya masih terus dibina untuk mempertahankan kualitas pembelajaran.
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. SIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa Supervisi Manajerial yang dilaksanakan secara tepat akan mempermudah kepala sekolah dalam melaksanakan pembinaan/ supervisi kepada guru yang mengalami kesulitan.
B. REKOMENDASI
1. Untuk meningkatkan kinerja guru, pemangku kepentingan tingkat kabupaten perlu membuat kebijakan tentang pemenuhan standar sarana dan prasarana seperti yang segera dipenuhi RKB, Ruang perpustakaan ,Ruang Laboratorium, Lap Top, LCD.
2. Adanya pelatihan pemanfaatan komputer sebagai alat bantu / media pelaksanaan program .Misal dengan aplikasi software : power point ,Ms word dan Exel atau yang lain selama membantu PTK.