Rangkuman IPS SD, MI Materi Manusia Dan Astronomi
Rangkuman IPS Materi Sekilas Tentang Manusia Dan astronomi Serta Geografis
Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan ia ke tempat yang serendah-rendahnya. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih, maka bagi mereka karunia yang tiada putus-putusnya. – Q.S. At-Tiin [95]: 4-6
Allah sungguh tidak main-main dengan penciptaan manusia. Kedudukan khusus yang disematkan-Nya kepada makhluk yang satu ini diiringi pula oleh sekian ragam "fasilitas" yang juga khusus, sangat kaya dan kompleks.
Terdapat Ayat-ayat al-Quran mengenai penciptaan Manusia terdapat pada beberapa surat surat Nuh: 17, surat Ash-Shaffat ayat 11, surat AlMukminuun 12-13, surat Ar-Rum ayat : 20, Ali Imran ayat: 59, surat As-Sajdah: 7-9, surat Al-Hijr ayat: 28, dan Al-Hajj ayat: 5.(Depag, 2003)
Firman Allah :
{وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ (12) ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (13) ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ (14) ثُمَّ إِنَّكُمْ بَعْدَ ذَلِكَ لَمَيِّتُونَ (15) ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ (16) }
Artinya: Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalamtempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalusegumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikantulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kamijadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang palingbaik. Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.Kemudian,Sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat. ( QS. AlMukminun 12-16)(Depag, 20013)
MATERI IPS
1. Materi IPS mencakup, Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas (negara dan dunia) dengan berbagai permasalahannya,
2. Kegiatan manusia (mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi)
3. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.
4. Kehidupan pada masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian besar.
5. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan, keluarga.
1. Manusia
Manusia adalah mahhuk yang sempurna karena diberikan akal untuk berfikir dan menyadari bahwa manusia itu berbeda dengan makhluk-makhluk lainnya. Dengan kemampuan akal inilah, manusia memiliki kemampuan tentang “apa yang telah, yang sedang dan yang akan diperbuat” terutama terhadap lingkungan alam di mana manusia hidup. Dengan kata lain bahwa manusia mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan alam dan manusia juga mampu memanfaatkan lingkungan alam untuk keberlangsungan dan kesejahteraan manusia itu sendiri karena manusia itu adalah makhluk “yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain)” (https://kbbi.web.id/manusia).
a. Makhluk Individu
Manusia sebagai individu artinya sebagai “orang atau seorang; pribadi orang (terpisah dari yang lain)” (http://kbbi.web.id/individu) yang merupakan suatu keutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi yaitu individu sebagai pribadi yang berbeda dari yang lain.Manusia sebagai individu sekaligus juga sebagai makhluk sosial yang sulit dipisahkan dengan manusia lainnya.
b. Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial artinya bahwa manusia dalam kehidupannya selalu berhubungan dan membutuhkan manusia lain. Manusia selalu hidup bersama dengan sesamanya dalam masyarakat. Setiap individu mempunyai dunia dan tujuan hidupnya masing-masing, tetapi setiap individu juga mempunyai dunia bersama dan tujuan hidup bersama dengan sesamanya. Melalui hidup dengan sesamanya inilah manusia dapat mengukuhkan keberadaannya. Terdapat hubungan pengaruh timbal balik antara individu dengan masyarakatnya.
c. Makhluk Budaya
Mengapakah manusia dapat dikatakan sebagai makhluk budaya? Manusia dikatakan sebagai makhluk budaya karena budaya itu sebenarnya dipelajari dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam suatu masyarakat. Hal-hal yang dianggap baik, perlu untuk dipertahankan dan diteruskan pada generasi berikutnya serta mungkin saja suatu masyarakat menganggap bahwa hal-hal tertentu tersebut ada yang perlu untuk diubah atau diperbaiki dalam budaya mereka itu. Budaya disampaikan kembali pada generasi berikutnya. Karena itu, setiap orang dibesarkan dengan cara-cara yang berbeda. Individu-individu dalam masyarakat belajar dari orang-orang di sekitarnya bagaimana berbicara, bagaimana berfikir dan bagaimana bertindak serta bagaimana berperilaku dalam cara-cara tertentu di dalam masyarakat tersebut.
d. Interaksi Manusia dengan Lingkungannya
Interaksi merupakan merupakan suatu bentuk hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dan kelompok, serta kelom pok dengan kelompok. Interaksi manusia bukan hanya dengan individu dan kelompok saja, melainkan mencakup interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi. Dalam interaksi tersebut, terjadi berbagai macam permasalahan yang disebut dengan dinamika interaksi. Dinamika ini, mendorong terbentuknya suatu perubahan kepada hal yang baik atau pun hal yang sebaliknya. Dilihat dari partner interaksinya, interaksi yang dilakukan manusia dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu
(a) interaksi manusia dengan lingkungan alam,
(b) interaksi manusia dengan lingkungan sosial,
(c) interaksi manusia dengan lingkungan budaya, dan
(d) interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi.
e. Hubungan Interaksi Sosial dan Dinamika Kehidupan Sosial
Interaksi sosial akan menyebabkan kegiatan hidup seseorang semakin bervariasi dan kompleks. Jalinan interaksi yang terjadi antara individu dan individu, individu dan kelompok, serta kelompok dan kelompok sangat bersifat dinamis dan mempunyai pola tertentu yang membentuk suatu kehidupan bermasyarakat.
2. Tempat
Tempat adalah “ruang (bidang, rumah, daerah, dan sebagainya) yang didiami (ditinggali) atau ditempati” (https://kbbi.web.id/tempat). Karena itu dalam rangka melengkapi pemahaman Anda tentang konsep tempat ini, maka kita akan bahas konsep ruang terlebih dulu sebagai berikut. Ruang adalah tempat yang memberikan kita hidup karena di dalamnya terdapat unsur-unsur yang diperlukan untuk kehidupan. Menurut istilah geografi umum yang dimaksud dengan ruang adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan biosfera tempat hidup tumbuhan, binatang dan manusia. Sedangkan menurut istilah geografi regional bahwa ruang adalah suatu wilayah yang mempunyai batasan geografi yaitu batas menurut keadaan fisik, sosial atau pemerintahan yang terjadi dari sebagian permukaan bumi dan lapisan tanah dibawahnya serta lapisan udara di atasnya. Menurut Epon Ningrum dkk (2006) menjelaskan bahwa perintis pemukiman di suatu pedesaan atau perkampungan dalam menentukan dan memilih tempat
setidaknya didasarkan pada:
a. Kemudahan dalam mendapatkan air karena semua orang butuh air. Pola pemukiman yang tampak sekali mendekati sumber mata air adalah di daerah gurun karena pemukimannnya mengelilingi oase.
b. Terdapat tanah-tanah yang subur, misalnya di sekitar lahan -lahan pertanian yang subur karena terkait dengan pemenuhan bahan pangan penduduknya.
c. Dekat dengan lahan-lahan garapannya. Ada tiga pola pemukiman yang dekat dengan lahan garapannya yaitu
(a) bergerombol berdekatan dengan tanah pertanian;
(b) memanjang sungai dengan lahan pertanian di belakang pemukiman;
(c) pemukiman tersebar di daerah pertanian.
d. Tidak ada faktor penghalang untuk mendirikan bangunan, misalnya daerah yang relatif datar.
e. Mudah melakukan mobilitas termasuk ke tempat pekerjaannya.
f. Memiliki beberapa fasilitas sosial seperti pendidikan, rumah sakit dan sarana hiburan.
g. Harga yang murah menjadi pertimbangan untuk memilih tempat tinggal. Bagi sebagian besar penduduk masih menggunakan ukuran harga sebagai pertimbangan utama untuk menentukan pilihan tempat tinggal meskipun faktor yang lainnya kurang mendukung.
h. Pengaruh dari berbagai macam aturan tata ruang di perkotaan. Pemukiman di perkotaan banyak dipengaruhi oleh aturan tata ruang, artinya alasan orang bermukim pada suatu daerah bisa jadi akibat adanya aturan tata ruang. Di perkotaan tumbuh pemukiman-pemukiman yang sengaja ditempatkan melalui kebijakan tata ruang kota. Karena itu persebaran pemukiman di perkotaan sebenarnya banyak dipengaruhi oleh aturan kebijakan tersebut.
3. Letak Astronomis
Letak Astronomis suatu negara didasarkan pada posisinya terhadap garis lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis-garis yang sejajar dengan khatulistiwa yang melintang mengitari bumi sampai daerah kutub. Sementara, garis bujur merupakan garis tegak yang berjajar menghubungkan wilayah kutub utara dan selatan. Garis-garis tersebut merupakan garis khayal yang dipergunakan sebagai pedoman untuk menunjukkan posisi suatu daerah di muka bumi.
Secara astronomis, Indonesia terletak di 6 derajat LU - 11 derajat LS (Pulau Dana) dan 95 derajat BT (Pulau Benggala) - 141 derajat BT (Sungai Torasi)
Dengan mengetahui titik ikat tersebut maka kita akan mudah mencari keberadaan Indonesia dalam peta.
Dengan letak astronomis tersebut, Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropis. Wilayah tropis dibatasi oleh lintang 23,5 derajat LU dan 23,5 derajat LS.
Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:
1) Wilayah Indonesia terletak di sekitar khatulistiwa atau secara keseluruhan terletak di daerah lintasan timur dan berada di daerah tropis. Indonesia mempunyai panjang bujur 46° (sama dengan 1/8 keliling bumi) dan lebar lintang 17°. Garis lintang dipergunakan untuk membagi wilayah iklim di bumi
yang disebut iklim matahari.
2) Berdasarkan letak lintang, Indonesia beriklim tropis dengan ciri-ciri sebagai berikut:
(a) Memiliki curah hujan tinggi.
(b) Memiliki hujan hutan tropis yang luas dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
(c) Menerima penyinaran matahari sepanjang tahun. Banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan
udara cukup tinggi.
3) Wilayah Indonesia dibagi dalam tiga daerah waktu, dengan selisih waktu masing-masing 1 jam. Ketiga daerah waktu tersebut antara lain:
a) Waktu Indonesia Barat (WIB), meliputi daerah Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Pusat meridiannya adalah 105° BT dan selisih waktu 7 jam lebih awal dari Greenwich Mean Time (GMT).
b) Waktu Indonesia Tengah (WITA), meliputi Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Waktu Indonesia Tengah memiliki selisih waktu 8 jam lebih awal dari GMT.
c) Waktu Indonesia Timur (WIT), meliputi Kepualuan Maluku, Papua, dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Waktu Indonesia bagian timur memiliki selisih waktu 9 jam lebih awal dari GMT.
Pengaruh Letak Astronomis dengan Perubahan Musim di Indonesia
Indonesia berada di antara 6° LU – 11° LS yang merupakan daerah tropis dengan dua musim, yakni musim kemarau dan penghujan yang bergantian setiap enam bulan sekali. Terjadinya perubahan musim ini disebabkan antara lain:
1) Peredaran Semu Matahari tahunan Peredaran semu tahunan matahari merupakan peredaran matahari pada bidang ekliptika dalam jangka waktu satu tahun. Bidang ekliptika adalah lingkaran yang ditempuh oleh matahari dalam waktu satu tahun.
2. Letak Geologis
Disamping letak astronomis, Indonesia juga memiliki Letak Geologis, yaitu letak wilayah Indonesia berdasarkan susunan batuan yang ada di permukaan bumi Indonesia. Indonesia memiliki gunung api terbanyak di dunia. Hal inilah yang menjadi penyebab utama kesuburan tanah Indonesia. Indonesia terletak pada pusat pertemuan dua pegunungan muda, yaitu pengunungan sirkum Mediterania dan pegunungan sirkum Pasifik. Secara geologis, Indonesia terletak di antara tiga lempeng utama yang ada didunia yakni Lempeng samodera Australia, lempeng samodera Pasifik dan lempeng benua Eurasia. Hal ini juga yang menyebabkan mengapa di Indonesia sering terjadi gempa bumi tektonik. Gempa bumi dapat terjadi karena tumbukan antar lempeng, Sebagian besar wilayah di Indonesia sangat rawan terhadap gempa, kecuali wilayah Kalimantan.
Jadi, Letak geologis adalah letak suatu wilayah melihat keadaan geologinya (batuannya). Berdasarkan keadaan geologinya, kepulauan di Indonesia dapat dikategorikan menjadi 3 daerah, yaitu: (1) Daerah dangkalan Sunda, (2) Daerah dangkalan Sahul (3) Daerah antara dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul.
Indonesia bagian barat merupakan bagian dari Benua Asia, Indonesia bagian timur merupakan bagian dari Benua Australia, sedangkan Indonesia bagian tengah merupakan peralihan. Dilihat dari segi jalur pegunungan yang ada, kepulauan Indonesia terletak di antara dua rangkaian pegunungan muda. Pegunungan di Indonesia bagian barat merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Sirkum Mediterania, sedangkan pegunungan Indonesia bagian timur merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Sirkum Pasifik.
Akibat dari letak geologis Indonesia tersebut adalah:
(1) Kepulauan Indonesia memiliki banyak gunung api yang aktif.
(2) Laut di bagian Indonesia barat dan lndonesia timur dangkal, di Indonesia tengah lautnya dalam.
(3) Indonesia menyimpan banyak barang tamb ang mineral (4) Wilayah Indonesta termasuk daerah yang labil dan sering mengalami gempa bumi tektonik dan vulkanik, (5) Pegunungan di Indonesia merupakan rangkaian pegunungan muda Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik
4. Letak Geografis
Disamping letak astronomis dan geologis, Indonesia juga terletak seacara Geografis. Pengertian letak geografis adalah letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Letak geografis disebut juga relatif karena posisinya ditentukan oleh fenomena-fenomena geografis yang membatasinya, misalnya gunung, sungai, lautan, benua dan samudra. Menurut letak geografisnya Indonesia terletak di antara dua benua, yakni Asia dan Australia, dan di antara dua samudra, yakni Samudera Hindia dan Samudra Pasifik.
a. Letak Geografis Indonesia pada peta:
Letak geografis Indonesia yang diapit dua benua dan berada di antara dua samudra berpengaruh besar terhadap keadaan alam maupun kehidup an penduduk. Letak ini juga dikenal sebagai posisi silang (cross position), seperti gambar di bawah ini:
Secara geografis wilayah Indonesia sangat luas, maka negara kita dikenal sebagai Negara Kepualauan atau Negara Maritim. Luas wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari pulau-pulau, dengan memiliki ± 17.000 buah pulau dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2.
Dengan wilayah Indonesia yang begitu luasnya, maka memiliki keuntungankeuntungan, sebagai berikut: (a) mempermudah hubungan dengan negara lain, ikatan dagang;
(b) saling menjalin kerja sama;
(c) lalu lintas pe rdagangan damai dan lancar;
(d) persaingan yang menguntungkan; dan
(e) sumber daya kelautan yang berlimpah.
Keuntungan lainnya, seperti pada keanekaragaman budaya. Ini menjadi daya tarik bagi masyarakat dunia, sehingga Indonesia menjadi suatu wilayah salah satu tujuan utama untuk berwisata. Dengan kecantikan alam dan keanekaragaman budaya bangsa, maka sektor pariwisata menjadi salah satu sumber devisa negara.
Letak geografis Indonesia juga berpengaruh terhadap keadaan/kondisi alam. Pertama, Indonesia beriklim laut karena negara kepulauan sehingga banyak memperoleh pengaruh angin laut yang mendatangkan banyak hujan. Kedua, Indonesia memiliki iklim musim, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh angin muson yang berhembus setiap 6 bulan sekali berganti arah. Hal ini menyebabkan musim kemarau dan musim hujan di Indonesia.
Letak geografis memberi pengaruh bagi Indonesia, baik secara sosial, ekonomi, maupun budaya. Karena menjadi jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia, bangsa Indonesia telah lama menjalin interaksi sosial dengan bangsa lain.
Selain keuntungan, letak geografis Indonesia juga memberi dampak yang merugikan. Budaya dari negara lain yang tidak selalu sesuai dengan budaya Indonesia kemudian masuk dan memengaruhi kehidupan budaya bangsa Indonesia, misalnya pergaulan bebas, kesantunan, dan lain -lain. Pada tatanan kehidupan sosial, masyarakat Indonesia dapat terpengaruh oleh budaya luar yang diserap tanpa adanya proses penyaringan (selektif) terhadap budaya yang negatif, sehingga akan menumbuhkan dampak sosial yang kurang baik. Budaya negatif yang diserap tanpa proses selektif dapat mempengaruhi masyarakat Indo nesia, seperti: gaya hidup kebarat-baratan, sifat individualisme, dan cara pandang yang terlampau luas. Selain itu, Indonesia juga rentan terhadap masuknya barang barang terlarang, misalnya senjata api, narkoba, dan barang-barang selundupan lainnya.
3. Lingkungan
Berdasarkan rujukan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, lingkungan adalah kawasan atau daerah yang di dalamnya mencakup “segala yang ada di langit dan di bumi (seperti bumi, bintang, kekuatan)” (https://kbbi.web.id/alam). Sementara itu, rujukan lain menyatakan bahwa lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, ai r, energi surya, mineral serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Menurut Darsono (1995) lingkungan adalah se mua benda dan kondisi, termasuk manusia dan kegiatan mereka, yang terkandung dalam ruang di mana manusia dan mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia dan badan-badan hidup lainnya.
Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya dan bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Kami menyadari bahwa modul yang dikembangkan masih jauh dari kesempurnaan. Saran, masukan, dan usulan penyempurnaan dapat disampaikan kepada tim penulis/kurator melalui surat elektronik (e-mail) sangat kami harapkan dalam upaya perbaikan
Referensi
Sumber. Modul Pendidikan Profesi Guru (PPG). Modul 4. Ilmu Pengetahuan Sosial Penulis. Drs. Ruswandi Hermawan, M.Ed.
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Modul D. Kajian Geografi dalam IPS Terpadu Penulis. Dra. Hj. Widarwati, M.S.Ed., M.Pd.
TIM GTK Dikdas, Modul Belajar Mandiri Calon Guru, ASN,PPPK, Bidang Studi PGSD IPS, Dirjend GTK, Kemdikbud, 2021