Cara Mengasuh Balita Paling Enak
Contents [Show Up]
"Orang tua harus nurut sama kemauan anak". kalimat tersebut yang terngiang di benak/pikiran seorang laki-laki/Ayah/Bapak, rasa tertekan, pundak pegel, anak rewel, menangis dal lain-lain, itu yang terbayang dalam pikiran, bila disuruh mengasuh bayi/anak-anak dibawah umur lima tahun (BALITA). Mengasuh anak yang masih dibawah umur lima tahun (BALITA) adalah suatu pekerjaan yang membosankan, melelahkan, dan memerlukan kesabaran yang ekstra.
Lihat Kereta Api Cara Mengasuh Balita Paling Enak Klik https://youtu.be/91KxMlVAQzo
Tapi Anda jangan risau dan bingung karena ada cara yang sangat enak dalam mengasuh anak-anak yaitu dengan mengajak Balita jalan-jalan untuk melihat Kereta Api/Sepur (Bahasa Jawa). Bagi Anda yang jauh dari jalur rel kereta api jangan bingung, karena seiring dengan kemajuan zaman dalam bidang tekhnologi, Anda bisa melihat berbagai jenis kereta api dengan mudah melalui handphon, dengan aplikasi yang sudah tidak asing lagi di telinga yaitu YOU TUBE, dengan tulis di pencarian, maka akan muncul apa yang ingin anda lihat.
Dengan mengajak Balita Anda jalan-jalan melihat kereta api, Anda sebenarnya sedang menjadi temannya, sehingga berbuatlah, berkatalah seperti pada teman Anda, anda tidak akan menyakiti teman Anda, bahkan Anda akan berusaha menyenangkan teman Anda, itu yang seharusnya Anda lakukan pada anak-anak anda. Dengan mengajak jalan -jalan melihat Kereta Api, Anda bisa sambil refresing sembari mengasuh/momong balita Anda. Anda juga dapat sambil menyuapi makanan, karena biasanya Balita sangat sulit bila disuruh makan secara serius sambil duduk. Dengan melihat kereta api dan jalan-jalan Balita Anda konsentrasinya akan terbagi dan secara tidak sadar ataupun sadar akan mudah sekali membuka mulutnya untuk disuapi makanan, Sehingga Balita Anda tidak akan sulit untuk makan.
Jalan-jalan dan melihat kereta api tidak memerlukan biaya yang mahal, bahkan bisa gratis/free, atau mungkin bagi Anda yang jauh dari jalur kereta api anda bisa main dan bersilaturrahim dengan saudara atau teman yang rumahnya dekat dengan jalur kereta api, sehingga anda bisa sambil mengajak balita Anda melihat kereta api secara langsung.
Melihat kereta api secara langsung akan menambah pengalaman dan pengetahuan nyata bagi anak-anak Anda. Anak-anak anda tidak hanya seperti dalam mimpi dan dongeng tentang kereta api. Anak-anak Anda tidak hanya mendengar cerita dan melihat gambar kereta api, tapi mengamati secara langsung bentuk, wujud, suara kereta api secara nyata, sehingga bagi anak adalah satu hal/pengalaman yang luar biasa terkesan dalam ingatan sangat kuat.
Khususnya Anda seorang laki-laki/Ayah harus bisa menghargai Istri/Ibu anak-anak Anda, betapa seorang Ibu/Istri sangat berat tugasnya, mengasuh anak-anak, melayani Suami/Bapak, mengurus rumah, mengurus anak dan masih banyak lagi pekerjaan di dalam rumah. Anda para Suami/Bapak, bisa bayangkan betapa capeknya, betapa lelahnya seorang Istri/Ibu, Seorang istri adalah sosok yang mau menjadi pendidik, pengajar, pembimbing, koki, dokter, penjaga rumah, pengurus rumah, karenanya sayangilah Mereka (para Istri/Ibu anak anak kita), kasihanilah Mereka (para Istri/Ibu anak anak kita), hargailah mereka (para Istri/Ibu anak anak kita), dan bantulah pekerjaan Mereka (para Istri/Ibu anak anak kita).
Seorang Ayah/Bapak kuat mengasuh/momong bayi/anak usia 6 bulan sampai usia 1,5 tahun tanpa menangis, sampai satu jam itu sangat bagus dan tergolong kuat dan bisa diacungi jempol (ibu jari). Sementara seorang Istri/Ibu mengasuh/momong anak-anaknya berjam-jam dengan penuh kesabaran dan pengorbanan. Kenapa Kita (para Suami/Ayah) tidak menghargai dan menyayangi Mereka (para Istri/Ibu).
Sungguh,,, bila dizaman sekarang apabila ada seorang Suami/Ayah yang tidak menghargai dan membantu pekerjaan Istri/Ibu, maka Suami/Ayah tersebut bias dikatakan Manusia yang tidak tahu diri dan tidak berperikemanusiaan, serta tidak tahu berterimakasih, egois dan enaknya sendiri. Bantulah pekerjaan seorang Istri/ibu apapun bentuk bantuannya; bisa mencuci, memasak, menjemur pakaian, mengasuh anak/momong, melipat pakaian, mencuci peralatan masak, peralatan makan ataupun lainnya, yang penting membantu pekerjaannya.
Semoga kata-kata saya dapat mengetuk hati Mereka Para Suami/Ayah yamg belum mau membantu Istri/Ibunya dalam rumahnya. Dengan begitu Rumah Anda akan terasa seperti Syurga tidak ada kekacauan, kegaduhan, percekcokan, yang ada hanya keindahan dan keharmonisan, keluarga yang tenang dan damai.