Penerapan Budaya Perilaku Hidup bersih dan Sehat melalui Pembiasaan dan Keteladanan Guru, Wujudkan Anak Berkarakter di PAUD, TK/RA, SD/MI

Penerapan Budaya Perilaku Hidup bersih dan Sehat melalui Pembiasaan dan Keteladanan Guru, Wujudkan Anak Berkarakter di PAUD, TK/RA, SD/MI

Contents [Show Up]
Penerapan Budaya Perilaku Hidup bersih dan Sehat melalui Pembiasaan dan Keteladanan Guru, Wujudkan Anak Berkarakter di PAUD, TK/RA, SD/MI
Pembiasaan harus dilatih sejak dini. Awal dari suatu keterbiasaan adalah terpaksa, tapi kalau sudah biasa maka menjadi kebiasaan. Mencetak anak agar menjadi anak yang terbiasa dengan kebersihan, kedisiplinan dan nilai-nilai karakter lainnya adalah tidak semudah "membalik telapak tangan", tidak semudah menggunakan kata-kata "Sim Salabim Abra Kadabrah, "Jadi"", tapi perlu kesabaran, ketelatenan, bimbingan, keteladanan, dan jamgan lupa, Aturan  dan Sanksi bagi yang melanggar,  serta konsisten dan berkelanjutan.

Penerapan Budaya Perilaku Hidup bersih dan Sehat melalui Pembiasaan dan Keteladanan Guru, Wujudkan Anak Berkarakter di PAUD, TK/RA, SD/MI
berikut ini salah satu contoh pengembangan sekolah terkait dengan pembiasaan dan keteladanan yang akan membentuk anak menjadi anak yang berkarakter, semoga menjadi inspirasi Anda membangun dan mencerdasakan anak bangsa.

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
PENGESAHAN ......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................1
C. Hasil Yang Diharapkan.................................................................................3
BAB II KONDISI SEKOLAH SAAT INI...... .......................................................4
A. Profil Sekolah................................................................................................4
B. Capaian 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP)..........................................15
BAB III PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SEKOLAH.............................25
A. Persiapan......................................................................................................25
B. Pelaksanaan.................................................................................................26
C. Monitoring dan Evaluasi ............................................................................27
D. Refleksi ......................................................................................................27
BAB IV PENUTUP...............................................................................................30
A. Simpulan .....................................................................................................30
B. Saran ...........................................................................................................31
LAMPIRAN-LAMPIRAN.........................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat menuntut kepala sekolah untuk mengembangkan kompetensinya secara berkelanjutan. peningkatan kompetensi kepala sekolah yang mampu berpikir visioner dalam memimpin dan mengelola sekolahnya. Target utamanya adalah membangun tata kelola dan budaya mutu di sekolah yang berdaya saing tinggi. Kepemimpinan abad 21 bagi kepala sekolah dapat dilakukan dengan beberapa strategi. Salah satunya kepala sekolah harus mampu melihat peluang dan potensi yang ada dengan mengidentifikasi masalah di sekolahnya sebagai dasar pengembangan sekolah. Kedua, kepala sekolah dalam perannya sebagai supervisor harus mampu berperan sebagai pemimpin instruksional dalam merancang dan melaksanakan.

Terkait uraian diatas menjadi tantangan bagi Kepala TK juga karena dengan cepatnya perkembangan ilmu dan tehnologi menjadikan persaingan sumber daya manusia demikian tajam makin mengukuhkan bahwa pendidikan di masa depan tidak hanya membekali pengetahuan dan ketrampilan semata tetapi yang sangat penting adalah pengembangan karakter yang kuat, gigih dan kreatif.

Di setiap jenjang lembaga pendidikan mengembangkan kompetensi sikap, penegtahuan, dan ketrampilan dengan komposisi yang berbeda. Semakin awal jenjang pendidikan tersebut semakin besar kompetensi pengembangan sikap.Sebagai jenjang pendidikan yang paling dasar, Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan menjadi fondasi kuat untuk pembentukan sikap dan karakter anak didik.Pengembangan kompetensi sikap harus direncanakan secara lebih matang dan mendalam yang dilaksanakan secara terus menerus, sehingga membentuk kebiasaan lebih lanjut menjadi perilaku yang akhirnya menjadi sikap dan karakter.

Terkait pengembangan kompetensi sikap terkait karakter anak di TK .......... sudah menjadi sasaran capaian output anak didik yang tertuang dalam Visi Misi TK........................... yaitu : Terwujudnya Anak Yang Unggul ,Mandiri, Kreatif ,Berbudi Pekerti Luhur dan,Berkarakter.
Sedangkan Misinya yaitu:

(a)Menyelenggarakan pembelajaran dengan memadukan belajar didalam &di luar kelas/ lingkungan sebagai media belajar
(b)Menyelenggarakan pembelajaran yang atraktif siswa sesuai minat anak.
(c)Menanamkan budi pekerti yang luhur ,anak yang berkarakter melalui pembiasaan dan keteladanan.
(d) Menyelenggarakan kegiatan yang dapat menumbuhkan sikap kepedulian anak baik pada sesama dan lingkungannya.

Visi Misi tersebut di pertegas pada penjabaran Visi Misi UKS/M TK
Negeri Pembina .......................... yaitu: Terwujudnya Karakter Anak ,Yang
Berbudaya Hidup Sehat, Mandiri Serta Peduli Lingkungan.Sedangkan Misi
UKS/M nya yaitu:
(1)Membina anak didik memiliki budi pekerti yang peduli terhadap kebersihan , kesehatan diri& lingkungannya.
(2) Menanamkan pembiasaan pada anak didik untuk hidup bersih diri sendiri sehingga terbentuk kemandirian anak untuk hidup sehat.
(3) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan di TK sebagai wahana pembelajaran nyata bagi anak didik.
(4)Memberikan ketrampilan kepada anak didik agar memiliki kepedulian terhadap sesama dan lingkungan.

Dalam upaya pencapaian Visi Misi tersebut menjadikan perhatian kami, bersama dewan guru dan staff, karena pada kenyataanya pada tahun Ajaran Baru 2019/2020 semua anak didik baru, dengan latar belakang keluarga yang berbeda, budaya dan pola asuh berbeda juga.

Maka dari itu hal ini menjadikan prioritas program pertama bagi kami seawal mungkin dikenalan di awal masuk tahun Ajaran Baru baik kepada anak didik maupun orang tua. Kepada orang tua agar menjadikan perhatian orang tua , sehingga memiliki komitmen bersama, dengan penerapan pola asuh yang sama pada anak baik di TK maupun di rumah. Berdasarkan alasan inilah kami memprioritaskan untuk melakukan kegiatan Pengembangan Sekolah lebih dahulu, yang dilaksankan dengan pembiasaan dan keteladanan dari semua guru dan staff yang ada.

B. Tujuan
1 Untuk meningkatkan kopetensi pendidik dalam merencanakan pembelajaran,dengan menrapkan pembiasaan pada anak.
2. Meningkatkan kompetensi pendidik dalam pembelajaran yang dalam menerapkan pembiasaan sikap pola hidup bersih dan sehat pada anak didik.
3. Memberi bekal pada pengtahuan pada anak didik tentang pentingnya kebersihan bagi keshatan .dan upaya menjaga kesehatan diri
4. Adanya perubahan perilaku pada anak untuk terniasa melakukan pola hidup Bersi dan sehat

C. Hasil Yang Diharapkan
1. Anak terbiasa menjaga kebersihan diri.
2. Anak terbiasa menjaga kebersihan lingkungan
3. Anak terbiasa makan dengan sayuran hijau lauk dan buah
4. Anak dapat menjada keshatan diri dengan mengukuti senam bersama

BAB II
KONDISI SEKOLAH SAAT INI
A. Profil Sekolah
1. Sejarah TK............................
Taman Kanak-kanak Negeri Pembina berdirinya berawal dengan adanya pemberian kesempatan dari Departemen Pendidikan Nasional pada saat itu, yang berharap bahwa di setiap Kabupaten harus ada Taman Kanak-kanak Negeri Pembina yang dapat dijadikan contoh baik mengenai kegiatan belajar mengajar maupun tata laksana dan penyelenggaraan, bagi Taman Kanak-kanak di sekitar lingkup Kabupaten ...........................

Bagi pemerintah daerah yang dapat menyediakan tanah siap pakai dengan luas tanah minimal 1.500 m maka berhak mengajukan permohonan kepada pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Cq Menteri Pendidikan Nasional untuk mendapatkan alokasi dana pembangunan Taman Kanak kanak Negeri Pembina.

Akhirnya pada tahun 1999 kabupaten mendapat kesempatan memperoleh pembangunan TK........................... dengan surat keputusan Menteri pendidikan Nasional Nomor: 291 /O / 1999 yang beralamat di Jl Indrakila No : 36 .......................... dengan luas lahan1.800 m .Sedangkan mulai membuka pendaftaran pada tanggal 8 Juni 1999 untuk tahun Ajaran 1999/2000, memperoleh anak didik 50 anak ,dengan sarana dan prasarana yang belum lengkap.

Sejumlah guru , tata usaha dan penjaga di ambil dari Guru TK DPK di wilayah kabupaten .......................... yaitu : Endang Nugraheni sebagai Kepala TK , Maiyah guru kelompok A dan Nur Wakhidah guru kelompok B, sedangkan untuk staf tata usaha dan penjaga semula bertugas di Kantor Departemen Pendidikan Nasional kabupaten ........................... Sambutan masyarakat sangat baik hal ini terbukti untuk pendaftaran di tahun berikutnya jumlah anak didik yang mendaftar meningkat, sehingga sesuai kebutuhan di buka pengangkatan untuk 5 guru TK PNS yang di tempatkan di TK ...................., sedangkan guru TK DPK kembali mutasi ke TK yayasan karena mendapatkan SK Kepala TK di TK yayasan.

Dalam pengalamannya, TK........................... dengan perjuangan yang keras dari segenap pihak yang terkait yaitu : guru dan karyawan, BP3, Departemen Pendidikan Nasional, Pemerintah Kabupaten .......................... mengalami kemajuan yang pesat, hal ini dibuktikan dengan bertambahnya fasilitas baik alat permainan maupun sarana prasarana yang ada. Seiring dengan perkembangan pada pendidikan anak usia dini, di tahun 2010 ada kebijakan pemerintah untuk setiap TK ........ mendapatkan dana rintisan untuk membuka layanan Kelompok Bermain, dan di buka pendaftaran mulai tahun ajaran 2010/2011, dengan jumlah anak didik pendaftar 36 anak.

Sampai dengan sekarang TK........................... memiliki 2 (dua) layanan yaitu: layanan KB untuk anak usia 3-4 tahun dan layanan TK untuk anak usia 4-5 tahun TK kelompok A dan usia 5-6 tahun TK kelompok B.

2. Visi ,Misi dan Tujuan TK...........................
Visi
“TERWUJUDNYA ANAK YANG UNGGUL ,MANDIRI, KREATIF, BERBUDI PEKERTI LUHUR ,DAN BERKARAKTER “
Misi
a. Menyelenggarakan pembelajaran dengan memadukan belajar didalam dan di luar kelas / lingkungan sebagai media belajar .
b. Menyelenggarakan pembelajaran yang atraktif siswa sesuai minat anak
c. Menanamkan budi pekerti yang luhur dan anak yang berkarakter melalui pembiasaan dan keteladanan.
d. Menyelenggarakan kegiatan yang dapat menumbuhkan sikap kepedulian anak baik pada sesama dan lingkungannya.

Tujuan
a.Menjadikan anak cerdas intelektual dan spiritual siap memasuki pendidikan dasar
b.Menjadikan anak terampil/kreatif, mandiri sehingga memiliki percaya diri
c.Menjadikan anak memiliki budi pekerti yang luhur dan berkarakter.
d.Menjadikan anak memiliki sikap sosial / peduli pada sesama dan lingkungannya, sehingga anak memiliki pribadi yang kuat, cinta sesama dan cinta tanah air.

9. Pembelajaran di TK..........................
• Pembelajaran di TK.......................... menggunakan model pendekatan AREA untuk kelompok B , model pendekatan SUDUT untuk kelompok A dan pendekatan model SENTRA untuk KB.
• Tema-tema yang digunakan spesifik dan mendalam pembahasannya.
• Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan aktif , kreatif, menarik, berfariasi, dan memanfaatkan bahan-bahan dan alat main yang tersedia, dilingkungan TK yang berpusat pada anak.
• Menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik .
• Area yang disediakan : Area Agama, Area Membaca dan menulis, Area Bahasa, Area Seni, Area Matematika, Area Drama, Area Musik, Area Balok, Area IPA/Sain Area Air dan Pasir.
• Sudut yang disediakan : Sudut Ketuhanan, Sudut Kebudayaan, Sudut Alam Sekitar, Sudut Pembangunan, Sudut Keluarga.
• Sentra yang disediakan: persiapan ,balok ,BAC, Seni ,Imtaq

10. Alur Pembelajaran
• Kedatangan : Penyambutan :merupakan kegiatan menyambut kedatangan anak di TK
• Kegiatan Awal : Kegiatan awal merupakan kegiatan yang dilakukan untuk membangun kesehatan fisik, nilai religius melalui berdoa, pengembangan kosa kata melalui kegiatan berbagi cerita dan membahas tema/sub tema, serta mempersiapkan anak melakukan kegiatan Inti di Area.
• Kegiatan awal terdiri dari:
✓ Kegiatan motorik kasar
✓ Toilet training dan minum
✓ Berdoa
✓ Berbagi cerita pengalaman anak
✓ Membahas tema sub tema.
• Kegiatan Inti di Area / Sudut
✓ Kegiatan saintifik
✓ Kegiatan yang telah di programkan di area
✓ Recalling
• Kegiatan motorik kasar di luar kelas
✓ Kegiatan motorik kasar saat siang hari memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar, dan pengalaman sosialisasi, dengan temannya melalui kegiatan pilihan anak yang telah disediakan atau di tata di luar ruangan atau taman bermain.
• Kegiatan Akhir
✓ Kegiatan akhir merupakan proses transisi anak setelah mengikuti seluruh rangkaian proses KBM di sekolah menuju rumah. Kegiatan akhir berupa:
• Tanya Jawab/Informasi Kegiatan satu hari
• Bernyanyi bersama
• Mendengarkan cerita atau bercerita
• Informasi kegiatan esok hari
• Berdoa
• Persiapan kepulangan
• Kegiatan Pengembang Diri
1. Drum Band
2. Agama
3. Tari

B. Capaian 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP)
Kondisi nyata secara Secara umum pelaksaanaan Pengelolaan Pendidikan masih
dilakukan baru sesuai Standar Pelayanan Minimal. Padahan tantangan kehidupan
siswa dimasa mendatang membutuhakan penyiapan kompetensi sikap dan karakter
anak secara maksimal. Kepala sekolah dan guru perlu mengembangkan diri untuk
meningkatkan kompetensi agar dapat memberikan bantuan dan Pelayanan maksimal
pada semua peserta didik sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Sebahagian guru
dan kepala sekolah belum melakukan kegiatan-kegiatan pengembangan
dilingkunagan kerja mereka sehingga para siswa belum mendapatkan arahan untuk
mengembangkan sikap secara maksimal. Sebahagian guru masih melakukan tugas
dengan pola fikir bahwa bekerja untuk mendapatkan Penghasilan, bukan bekerja
sebagai lahan pengabdian dan ladang amal.

Di TK.......................... Guru kurang peduli kepada sikap perilaku anak
yang merupakan pondasi di lembaga PAUD dalam upaya membangun karakter
anak.Sarana prasarana sudah ada tetapi guru kurang memanfaatkannya dengan
optimal untuk mengembangkan kompetensi anak. Pengetahuan guru dan staff masih
terbatas terkait pentingnya pengembangan sikap dan karakter di anak usia dini.Perlu
adanya pemahaman, kesadaran dan tekad bersama untuk mengembangkan sikap dan
karakter anak. Semua guru di TK..........................sudah PNS semua sehingga dalam
bekerja sudah menyadari akan tanggung jawabnya, tinggal bagaiman Kepala Sekolah
mampu memotivasi dan meyakinkan kepada guru dan staff terkait bessama-sama
dapat membiasaakan sikap peduli pada kebersihan diri anak sendiri,
lingkungan,sehingga anak akan memiliki karakter budaya hidup bersih dan sehat .

Analisi Keterlaksanaan 8 SNP, Alternatif Solusi dan Rencana Pengembangan Sekolah silahkan download di sini

BAB III
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SEKOLAH
A. Rencana Pengembangan Sekolah
1. Judul Pengembangan Sekolah
Penerapan Budaya Perilaku Hidup bersih dan Sehat melalui Pembiasaan dan Keteladanan Guru, Wujudkan Anak Berkarakter di Taman KanakKanak …............... Tahun Pelajaran 2019/2020

2. Tujuan
a. Anak dapat mengetahui bagaimana cara menjaga kebersihan diri sendiri
b. Anak dapat melaksanakan kebersihan diri pada kehidupan sehari-hari.
c. Anak dapat mengetahui bagaimana cara menjaga kebersihan lingkungan.
d. Anak dapat menjaga kebersihan di lingkungannya.
e. Anak dapat mengetahui pentingnya kebersihan bagi keshatan .dan upaya menjaga kesehatan diri.

3. Indikator
a. Anak dapat menjaga kebersihan diri seperti
1. Menggosok gigi setelah makan
2. Mencuci tangan setelah kegiatan bermain
3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
4. Potong kuku jika sudah panjang
5. Rambut dikeramas setiap 3 hari sekali.
6. Mandi 2 kali sehari
7. Cuci tangan dan kaki sebelum tidur.

b. Anak dapat menjaga kebersihan lingkungan seperti:
Pembiasaan anak paud, TK/RA, SD/MI mengambil sampah yang berserakan
1. Membuang sampah pada tempat sampah sesuai jenisnya
2. Ambil sampah dihalaman di masukkan tempat sampah sesuai jenisnya.
3. Mau melaksanakan piket menyapu kelas sesuai jadwal.
4. Melaksanakan kegiatan Jumat bersih.

c. Anak dapat menjaga kesehatan diri
1. Anak dapat melaksanakan upaya menjaga kesehatan diri dengan
2. mau melaksanakan senam setiap jumat
3. Mau makan bekal nasi dengan sayuran hijau,lauk.dan buah.

13. Program Kegiatan
Program kegiatan Pengembangan Sekolah yang akan dilakukan adalah
Penerapan Budaya Perilaku Hidup bersih dan Sehat melalui Pembiasaan dan
Keteladanan dari Guru, hal ini diharapkan dapat nantinya akan mewujudkan
Anak yang mandiri dan Berkarakter.

14. Langkah-langkah Kegiatan
a. Persiapan
1. Kepala TK mengadakan rapat dengan dewan guru, staf .dan karyawan terkait dengan program penerapan pembiasaan hidup sehat pada anak
2. Menyusun tata tertib guna mendukung program pembiasaan.
3. Menjalin kerjasama dengan instansi lain.
4. Guru,staf dan karyawan menyiakan saran prsarana.
5. Kepala TK mensosialisasikan program TK terkait penanaman Pembiasaan ke anak pada rapat komite dan orang tua.

b. Pelaksanaan
Pemeriksaan rutin oleh Dokter Kecil pada anak anak Paud, TK/RA, SD/MI
1. Melakukan pelatihan dokter kecil bagi anak kelompok B, dengan narasumber dari Puskesmas.
2. Dokter kecil dengan bergilir piket bertugas memriksa kebersihan teman dan guru setiap pagi hari.
3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan/makan.
4. Setiap hari Senin sampai Kamis bawa anak bekal nasi, sayuran hijau sesuai jadwal, Lauk, buah dan minum putih.
5. Menggosok gigi setelah makan bekal.
6. Saat instirahat wajib ambil sampah dihalaman di masukkan tempat sampah sesuai jenisnya.
7. Setiap anak sudah melakukan cuci tangan, makan nasi dengan sayuran hijau, menggosok gigi, dan ambil sampah lalu anak memasang gambar smile apa yang telah di lakukannya, di papan aku anak sehat di kelas masing-masing.
8. Jika anak tidak melakukan maka memasang gambar cemberut.

c. Monitoring dan Evaluasi
1. Kepala TK melakukan pengamatan upaya guru terhadap pembiasaan perilaku anak.dan memonitoring perkembangannya di papan aku anak sehat.
2. Kepala TK melakukan supervisi kelas terkait usaha guru melakukan bimbingan pembiasaan hidup bersih pada anak didik.

d. Refleksi
1. Kepala TK mencermati hasil monitoring terhadap pelaksanaan program supervisakademik yang telah dilakukan untuk menemukan hal-hal yang masih kurang dan perlu tindakan perbaikan segera.
2. Kepala TK menganlisis hasil yang telah dan belum di capai dengan proses tindakan porgram pengembangan supervisi akademik untuk menemukan hal-hal yang masih menjadi kelemahan dan perlu tindakan dengan strategi baru.

6. Sumber daya yang diperlukan
Sumber daya yang diperlukan dalam kegiatan Pengembangan Sekolah terkait Penerapan Budaya Perilaku Hidup bersih dan Sehat melalui Pembiasaan dan Keteladanan dari Guru antara lain:
a. Sumber daya manusia /potensi yang dimiliki
• Kepala TK
• Dewan Guru
• Staf/Karyawan
• Komite TK
• Orang Tua /Wali Anak Didik

b. Sumber daya alat dan perangkat yang diperlukan meliputi:
• Tempat sampah yang jenisnya organik,non organik,dan benda tajam berbahaya berada di setiap ruang kelas.
• Tempat cuci tangan, sapu tangan, sabun
• Ruang UKS beserta perabotnya sepert : tempat tidur,kasur bantal guling, selimut, meja kursi, almari obat, dispenser, alat ukur tinggi badan, berat badan, termometer, stetoskop, peraga gigi, pengukur tensi, senter, gelas sendok.
• Obat P3K seperti: betadine, kapas, perban, salonpas, tomboprof, plester.kasa, alkohol, betadin salep untuk luka bakar.
• Obat P3P sepert: oralit, obat turun panas, minyak kayu putih, minyak telon, balsem.

c. Sumber daya MoU dengan Instansi
• Puskesmas
• Dinas Lingkunan Hidup
• Dinas Kesehatan
• Dinas Kebakaran
• Dinas PBDB
• Polres
• Dinas Perhubungan
• Dinas Pertanian
• Perpustakaan Daerah.
• Dokter
• Psikholog

d. Sumber daya keuangan untuk Pengembangan Sekolah berasal dari orang tua /wali anak didik yang sudah teranggarkan pada anggaran TK yaitu RAPBTK dalam satu tahun.

7. Metode Pengumpulan Data.
Metode pengumpulan data pada kegiatan Pengembangan Sekolah dalam Penerapan Budaya Perilaku Hidup bersih dan Sehat melalui Pembiasaan dan Keteladanan Guru, untuk mewujudkan Anak Berkarakter pada anak didik TK.........................., antara lain menggunakan metode pengumpulan data, wawancara dengan guru, orang tua anak didik, pengamatan saat kegiatan pembelajaran maupun kegiatan bermain, menganalisis hasil papan aku anak sehat dan buku penghubung terkait perkembangan perilaku anak di TK maupun di rumah setiap hari.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kegiatan Pengembangan Sekolah Penerapan Budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui Pembiasaan dan Keteladanan Guru, untuk mewujudkan Anak Berkarakter, yang telah kami laksanakan sebagai upaya mewujudkan taman ramah anak ,berkarakter di TK.......................... dapat disimpulkan sebagai berikut.

Hasil yang diperoleh dalam penerapan strategi pembiasaan dengan keteladanan guru yaitu :
1) Anak didik memiliki pengetahuan terkait kebersihan diri, lingkungan dan kesehatan diri.
2) Pada diri Anak didik tertanan akan pola hidup bersih diri sendiri, lingkungan dan mau menjaga kesehatan diri.
3) Terbentuknya kesadaran pendidik dan tenaga kependidikan terhadap penanaman pembiasaan pada anak didik TK..........................
4) Optimalnya peran komite dan orang tua anak didik dengan terbentuknya pengurus paguyuban orang tua anak didik, pelibatan orang tua dalam pembelajaran , dukungan biaya untuk kegiatan di TK..........................
5) Terjalin kerjasama yang baik dengan lembaga terkait untuk pengembangan anak didik dan lembaga.
6) Terwujudnya tata tertib yang jelas mendukung kebersihan diri dan lingkungan yang ramah anak.
7) Tersedianya sarana yang sesuai standar PAUD , yaitu ruang UKS lengkap dengan alat-alatnya, tempat sampah sudah sesuai jenisnya, tempat cuci tangan yang sesuai standar kesehatan,dengan sapu tangan satu anak satu; dan pemberian penghargaan kepada dokter kecil teladan, pemberian penghargaan pada pendidik peduli linkungan ramah anak ,berkarakter.

B. Saran-saran
Dengan adanya tugas dari tindak lanjut diklat Kepala Sekolah, terkait mewajibkan Pengembangan Sekolah yang memang sebagai tugas pokok Kepala Sekolah, kegiatan ini banyak pengalaman yang didapat. Karena selama ini Kepala Sekolah mengembangkan Sekolah semampunya saja sesuai dengan pengetahuannya, dengan adanya diklat penguatan Kepala Sekolah, menjadikan bertambahnya ilmu mengembangkan Sekolah dengan tahapan yang terstruktur dan terarah. Untuk masukannya kedepan kegiatan diklat dan tugas bisa ditambah waktunya, karena sangtlah kurang untuk mendalami materi diklat yang harus dikuasai dengan tugas latihan yang sangat banyak, Demikian semoga laporan Pengembangan Sekolah ini berm

Sitemaps