Contoh Laporan KKG Materi Evaluasi Belajar Kelas 4 SD MI (Lampiran Berkas Pengajuan DUPAK PNS/ASN Tahunan)
Contents [Show Up]
Pengajuan PAK tahunan harus dilakukan oleh setiap PNS/ASN sebagai salah satu tahap pengajuan kenaikan pangkat. Dalam pengajuan PAK tahunan harus dilampiri dengan bukti fisik dari kegiatan yang telah dilakukan oleh guru yang bersangkutan dalam satu tahun terakhir. Bukti fisik tersebut sebagai bukti penilaian yang diajukan dalam lampiran DUPAK adalah benar-benar valid dan dapat dipertanggungjawbkan, sehingga tim penilai dan verifikasi pengajuan DUPAK tahunan dapat disetujui dan diterbitkan PAK tahunan baru.
Berikut salah satu contoh laporan kegiatan KKG guru kelas 4 SD/MI untuk lampiran pengajuan PAK tahunan materi Evaluasi belajar di kelas 4, Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Sub Unsur Pengembangan Diri
Aturan Laporan KKG sebagai salah satu kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah:
1. Setiap laporan berisi tiga kegiatan atau tiga pertemuan sehingga satu laporan KKG nilainya 0,15, kalau Anda melaksanakan KKG 21 kali dalam satu tahun, berarti anda dapat membuat laporan bukti fisik sebanyak 7 laporan sehingga nilainya 1,05, lumayan bisa untuk penambahan angka kredit.
2. Jangan lupa lampirannya
a. Undangan
b. daftar hadir
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI__________
2019
RINCIAN KEGIATAN KOLEKTIF GURU
KELOMPOK KERJA GURU ( KKG )
TAHUN 2019
Materi kegiatan :
1. Bedah Silabus
2. Pengkajian Program Tahunan
3. Pengkajian Program Semester
4. Pemahaman Cara Penyusunan RPP
5. Model dan Metode Pembelajaran
6. Pembuatan Alat Peraga Pembelajaran
7. Evaluasi Pembelajaran
Disusun sebagai Bukti Fisik telah melaksanakan
Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
Sub Unsur Pengembangan Diri
..........., 01 November 2019
Mengetahui,
Kepala SDN ____________ Penyusun
_____________
NIP. _____________________
NIP. .
KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, laporan kegiatan kolektif guru Kelompok Kerja Guru dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Laporan kegiatan ini dibuat atas bantuan dan kerja sama dari banyak pihak, ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami ucapkan kepada:
1. Kepala ........... Kecamatan ........... yang telah memberikan pengarahan agar kegiatan KKG Gugus selalu dilaksanakan,
2. Pengawas SD/ MI yang tanpa mengenal lelah membimbing kami dalam setiap forum diskusi KKG,
3. Ketua KKG Gugus ........... beserta pengurus yang telah mengatur jadwal, tempat dan semua kebutuhan pelaksanaan Kegiatan,
4. Bapak dan Ibu Kepala Sekolah se Gugus ........... yang mengijinkan kami mengikuti KKG, serta mendampingi dalam setiap proses kegiatan,
5. Guru Pemandu kelas yang selalu semangat menjadi moderator diskusi di tiap kegiatan,
6. Bapak dan Ibu Guru Kelas yang begitu energik dalam setiap diskusi dan pemaparan kegiatan.
Sebagaimana digariskan dalam Permenpan-RB Nomor 16 Tahun 2009, setiap guru yang akan naik tingkat dari golongan III/a ke golongan III/b dan seterusnya diwajibkan melaksanakan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Subunsur Kegiatan PKB terdiri dari Pengembangan Diri, Publikasi Ilmiah dan atau Karya Inovatif Berkaitan dengan ketentuan tersebut, laporan Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) ini disusun sebagai bukti telah melaksanakan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) subunsur Pengembangan Diri.
Kritik dan saran membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan laporan di masa mendatang. Akhirnya, semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan kekuatan pada kita untuk selalu berkomitmen dalam melaksanakan tugas sesuai dengan kewajiban dan tanggung jawab masing-masing.
..........., 01 November 2019
Penyusun
Daftar Isi :
1. Cover
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. Surat Undangan KKG
5. Surat Tugas Mengikuti KKG
6. Jadwal Kegiatan KKG
7. Rencana Program Kegiatan KKG
8. Daftar Hadir Kegiatan
9. Sertifikat KKG
10. Laporan Kegiatan KKG
11. Lampiran
a. Resume Kegiatan KKG tiap pertemuan
b. Matriks Kegiatan KKG tiap pertemuan
Materi KKG
Macam Evaluasi Belajar
A. PENDAHULUAN
Evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Aktivitas belajar perlu diadakan evaluasi, hal ini penting karena dengan evaluasi kita dapat mengetahui apakah tujuan belajar yang telah ditetapkan dapat tercapai atau tidak. Melalui eavaluasi dapat diketahui kemajuan-kemajuan belajar yang dialami oleh anak, dapat ditetapkan keputusan penting mengenai apa yang telah diperoleh dan diketahui anak serta dapat merencanakan apa yang seharusnya dilakukan pada tahap berikutnya.
Evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan berkesinambungan. Oleh karena itu macam-macamnya pun banyak mulai yang sederhana sampai yang paling kompleks.Evaluasi yang sempurna tidak hanya berobjekkan pada aspek kecerdasan tetapi mencakup seluruh pribadi anak dalam seluruh situasi pendidikan yang dialaminya.
B. PEMBAHASAN
1. Pertemuan ke 1 ( 24 September 2019 )
Pada pertemuan pertama ini, guru bersama guru pemandu mendiskusikan macam-macam evaluasi. Uraian materinya adalah sebagai berikut:
Pada prinsipnya, evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan berkesinambungan. Oleh karena itu, macam-macamnya pun banyak mulai yang sederhana sampai yang paling kompleks. Diantara macam-macam evaluasi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pre-test dan Post-test
Kegitan pretest dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai penyajian materi baru. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi saraf pengetahuan siswa mengenai materi yang akan disajikan. Evaluasi ini seringkali berlangsung singkat dan tidak memerlukan instrumen tertulis.
Post test adalah kebalikan dari pre test, yakni kegiatan evaluasi yang dilaksanakan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan.
b. Evaluasi Prasyarat
Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pretest. Tujuannya adalah untuk mengetahui penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari materi baru yang akan diajarkan. Contoh: evaluasi penguasaan penjumlahan bilangan sebelum memulai pelajaran perkalian bilangan.
c. Evaluasi Diagnostik
Evaluasi jenis ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa. Evaluasi jenis ini dititikberatkan pada bahasan tertentu yang dipandang telah membuat siswa mendapat kesulitan.
d. Evaluasi Formatif
Evaluasi jenis ini kurang lebih sama dengan ulangan yang dilakukan pada setiap akhir penyajian suatu pelajaran atau modul. Tujuannya adalah untuk memperoleh umpan balik yamg mirip dengan evaluasi diagnostik, yakni untuk mendiagnosis kesulitan-kesulitan belajar siswa. Hasil diagnosis tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan rekayasa pengajaran remedial (perbaikan).
e. Evaluasi Sumatif
Ragam penilaian sumatif dapat dianggap sebagai ulangan umum yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran. Evaluasi ini lazim dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun ajaran. Hasilnya dijadikan bahan laporan resmi mengenai kinerja akademik siswa dan bahan penentu naik atau tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi.
f. Ujian Akhir Nasional (UAN)/ UN
Ujian Akhir Nasional ( UAN ) yang dulu disebut EBTANAS ( Evaluasi Belajar tahap akhir Nasional ) pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu kanaikan status siswa. Namun UAN dirancang untuk siswa yang telah menduduki kelas tertinggi pada suatu jenjang pendidikan yakni sejak SD/MI dan seterusnya.
g. Evaluasi Penempatan
Evaluasi jenis ini digunakan untuk mengetahui kemampuan setiap siswa, sehingga guru dapat menempatkan siswa dalam situasi yang tepat baginya. Penempatan yang dimaksud dapat berupa sebagai berikut:
• Penempatan siswa dalam kelompok kerja
• Penempatan siswa dalam kelas, siswa yang memerlukan perhatian lebih besar dalam belajar ditempatkan di depan, misalnya siswa yang kurang baik pendengarannya. Atau siswa yang rabun dekat maka ditempatkan di belakang.
• Penempatan siswa dalam kepanitiaan di sekolah
• Menempatkan siswa dalam program pengajaran tertentu, misalnya memilih program pengajaran atau keterampilan yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
2. Pertemuan Ke 2 ( 8 Oktober 2019)
Pada pertemuan ke 2, guru bersama guru pemandu membahas tentang jenis dan cara evaluasi. Uraian materi yang dibahas adalah sebagai berikut:
Berikut ini sebuah tabel yang disarikan dari tabel jenis, indikator, dan cara evaluasi prestasi (Muhibbin Syah, 2008: 151).
selanjutnya untuk pertemuan kedua karena berbentuk tabel Anda bisa Download di sini
3. Pertemuan Ke 3 ( 15 Oktober 2019 )
Pada pertemuan ke tiga ini, guru kelas dan guru pemandu membahas tentang Evaluasi kognitif, evaluasi Afektif, dan evaluasi Psikomotor. Uraian materinya adalah:
a. Evaluasi Prestasi Kognitif
Mengukur keberhasilan siswa yang berdimensi kognitif (ranah cipta) dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan. Karena semakin membengkaknya jumlah siswa di sekolah-sekolah, tes lisan dan perbuatan hampir tak pernah digunakan lagi. Alasan lain mengapa tes lisan khususnya kurang mendapat perhatian ialah karena pelaksanaannya yang face to face (berhadapan langsung).
Dampak negatif yang tak jarang muncul akibat tes yang face to face itu, ialah sikap dan perlakuan yang subjektif dan kurang adil, sehingga soal yang diajukan pun tingkat kesukarannya berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Di satu pihak ada siswa yang diberi soal yag mudah dan terarah (sesuai dengan topik) sedangkan di pihak lain adapula siswa yang ditanyai masalah yang sukar bahkan terkadang tidak relevan dengan topik.
b. Evaluasi Prestasi Afektif
Dalam merencanakan penyusunan instrumen tes prestasi siswa yang berdimensi afektif (ranah rasa) jenis-jenis prestasi internalisasi dan karakterisasi seyogyanya mendapat perhatian khusus. Alasannya, karena kedua jenis prestasi ranah rasa itulah yang lebih banyak mengendalikan sikap dan perbuatan siswa. Salah satu bentuk tes ranah rasa yang populer adalah “skala likert”. Skala ini disusun dalam bentuk suatu pernytaan dan diikuti oleh lima respon yang menunjukan tingkatan. Misalnya:
SS = Sangat setuju
S = Setuju
TB = Tidak berpendapat
TS = Tidak setuju
STS = Sangat tidak setuju
Skala ini bertujuan untuk mengidentifikasi kecendrungan sikap orang (Reber, 1988). Bentuk skala ini menampung pendapat yang mencerminkan sikap sangat setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Rentang skala ini diberi skor 1sampai 5 atau 1 sampai 7 bergantung kebutuhan dengan catatan skor-skor itu dapat mencerminkan sikap-sikap mulai sangat “ya” sampai “sangat tidak”. Perlu pula dicatat, untuk memudahkan identifikasi jenis kecendrungan afeksi siswa yang representatif, item-item skala sikap sebaiknya dilengkapi identitas sikap yang meliputi: doktrin, komitmen, penghayatan, wawasan.
c. Evaluasi Prestasi Psikomotor
Pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan. Namun demikian biasanya pengukuran ranah ini disatukan atau dimulai dengan pengukuran ranah kognitif sekaligus. Misalnya: penampilan dalam penggunaan termometer diukur mulai dari pengetahuan mengenai alat tersebut, pemahaman tentang alat dan penggunaannya (aplikasi), kemudian baru cara menggunakannya dalam bentuk ketrampilan.
Cara yang dipandang tepat untuk mengevaluasi keberhasilan belajar yang berdimensi ranmah psikomotor (ranah karsa) adalah observasi. Observasi dalam hal ini, dapat diartikan sebagai jenis tes mangenai peristiwa, tingkah laku, atau fenomena lain, dengan pengamatan langsung. Guru yang hendak melakukan observasi perilaku psikomotor siswa-siswanya sayogyanya mempersiapkan langkah-langkah yang cermat dan sistematis menurut pedoman yang terdapat dalam lembar format observasi yang sebelumnya telah disediakan, baik oleh sekolah maupun oleh guru itu sendiri.
C. PENUTUP
1. Simpulan
Setelah mempelajari tentang macam evaluasi pada kegiatan KKG Gugus ................., kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut:
1. Setiap jenis evaluasi di dasarkan pada kebutuhan pencapaian setiap ranah dan materinya.
2. Pengetahuan tentang jenis evaluasi serta fungsi kegunaannya mampu meningkatkan pemahaman guru tentang teknik dan cara melakukan evaluasi.
3. Perlu diadakan diskusi yang lebih mendalam tentang evaluasi, sehingga guru semakin memahami kegiatan evaluasi.
2. Matriks Ringkasan Kegiatan KKG
Matriks ringkasan kegiatan KKG Gugus ........... yang berisi materi kegiatan/ pokok bahasan serta dampak pengembangan diri guru ada pada lampiran.
contoh matrik bisa download di sini
3. Tindak lanjut
Tindak lanjut sebagai wujud proses peningkatan/ pengembangan diri yang dilakukan adalah; a) merencanakan alokasi waktu tiap mata pelajaran pada silabus, prota maupun Promes, b) menyusun program pembelajaran berupa RPP pembelajaran yang mengacu pada pengetahuan baru tentang model, metode, media/ Alata peraga, serta evaluasi yang cocok untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa yang diinginkan.